Seorang warga Iran, Mahaeni Mustofa terus mencari anaknya yang menjadi korban tenggelamnya kapal imigran beberapa hari silam di Pos Polair Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (21/12). Sebelumnya Mustofa juga telah mencari ke sejumlah penampungan korban kapal imigran yang tenggelam, tapi tak juga menemukan putra tercintanya.
Sebelum peristiwa nahas terjadi, Mustofa yang mengantar anak tercintanya dan membelikan tiket seharga US$ 7.000 untuk biaya kepergian anaknya ke Australia. Naas, kapal yang ditumpangi tersapu gelombang hingga tenggelam bersama sekitar 200 lebih imigran asal Timur Tengah lainnya di perairan Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek. Mustofa merasa bersalah karena membiarkan anak tercinta pergi seorang diri.
Sementara karena kelebihan kapasitas, 17 imigran asal Afghanistan, Iran, dan Pakistan diberangkatkan dari rumah detensi imigran Pasuruan, Jawa Timur ke sebuah hotel di Sidorajo, Jatim. Mereka terdiri dari 14 laki-laki dewasa, seorang perempuan dan dua anak-anak. Meski tak mengalami luka parah, namun kondisi para imigran terlihat masih syok.
Apalagi saat dalam perjalanan ke Sidoarjo bus yang ditumpangi sempat mengalami kecelakaan beruntun. Akibat kecelakaan bus dan mobil polisi yang mengawal rusak.
Pada tahap selanjutnya, sesuai ketentuan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan United Nations Hight Commission on Refugee (UNHCR) yang mengurusi imigran, akan dilakukan pendataan secara administratif. Langka ini untuk mengetahui kelengkapan surat-surat dari para imigran apakah masuk dalam kategori legal atau ilegal. Bagi imigran ilegal, akan dipulangkan paksa ke negara masing-masing.
Seorang Warga Iran Menanti Kabar Anaknya
Written By Blogger Indonesia on Minggu, 25 Desember 2011 | 07.48
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar